teks berjalan

Welcome To On The Way Blog

Sabtu, 07 Januari 2012

Kumpulan berita gaya hidup yang menyimpang

GAYA HIDUP YANG MENYIMPANG DARI FIRMAN TUHAN
 
Penyalahgunaan Narkoba DIY 78.081 Kasus
Tribun Jogja - Senin, 21 November 2011 10:45 WIB
Laporan Reporter Tribun Jogja, Iwan Al Khasni

TRIBUJOGJA.COM, YOGYA - Jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di DI Yogyakarta pada tahun 2010 tercatat sebanyak lebih kurang 78.081. Angka itu didapatkan dari hasil pengumpulan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia.

Hanya, kasus-kasus penyalahgunaan itu tak disertai dengan jumlah fasilitas rehabilitasi dan kapasitas rehabilitasi di Yogyakarta.

"Pada tahun 2010 jumlah fasilitas rehabilitasi hanya tercatat sebanyak 13 tempat dengan kapasitas rehabilitas sebanyak 373," kata Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Kusman S, Senin (21/11/2011) di Yogyakarta.


Kelompok Lulusan SMA Dominasi Penyalahgunaan Narkoba
Tribun Jogja - Senin, 21 November 2011 10:12 WIB
Laporan Reporter Tribun Jogja, Iwan Al Khasni

TRIBUJOGJA.COM, YOGYA - Penyalahgunaan narkoba di Indonesia
didominasi oleh para pekerja yang berpendidikan sekolah menengah, baik menengah pertama maupun menengah atas (SMP/SMA).

Data jurnal Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) 2006-2010 menyebutkan, pengguna lulusan SMA tercatat sebanyak 63, 9 persen, Perguruan Tinggi 2, 4 persen, SLTP 22,5 persen dan SD 11,2 persen.

"Itu dulu data itu masih sangat mungkin bertambah. Sebab para eksekutif muda saja sekarang sudah memakai narkoba," kata Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Bambang Abimanyu, Senin (21/11/2011).

Hal itu diungkapkan Bambang, pada acara Forum Silaturahmi Media Massa yang diadakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia di Hotel Grand Rosela, Prawirotaman, Yogyakarta.

Terlibat kasus narkoba, anggota polisi dipecat
Senin, 21 November 2011 15:37 WIB | 346 Views
Pasuruan (ANTARA News) - Seorang anggota Polres Pasuruan, Jawa Timur, Senin, dipecat secara tidak hormat karena melanggar kode etik kepolisian, dan terlibat kasus narkoba, kata Kasubag Humas Polres Pasuruan, AKP Bambang HS.

AKP Bambang HS menyebutkan, seorang polisi yang dipecat secara tidak terhormat tersebut adalah Briptu Anton Purnomo NRP 82050662 anggota Satuan Sabhara Polres Pasuruan.

Anton Purnomo diberhentikan secara tidak hormat dalam apel pagi di Mapolres Pasuruan. Namun yang bersangkutan tidak datang, sehingga pemecatan dilakukan secara "in absentia".

Disebutkan, yang bersangkutan dipecat berdasar Surat Keputusan Kapolda Jatim
No.: KEP/779/X/2011 tanggal 6 Oktober 2011 tentang pemberhentian dengan tidak hormat.

Dijelaskan, pemberhentian dilaksanakan karena terbukti yang bersangkutan menyalahgunakan narkotika.

Anton dalam sidang kode etik kepolisian juga dinyatakan telah melanggar kode etik kepolisian. Sedangkan di peradilan umum yang bersangkutan telah dijatuhi hukuman 1 tahun penjara.
 
Polda Jatim bongkar sindikat narkoba LP
Minggu, 6 November 2011 03:04 WIB | 1236 Views

Surabaya (ANTARA News) - Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim membongkar sindikat peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (LP) dengan menangkap dua kurir narkoba.

"Awalnya, petugas menangkap Candra Andriana (26), warga Bekasi, Jakarta di kawasan Jl Cipta Menanggal Surabaya di dekat sebuah minimarket," kata Direktur Direskoba Polda Jatim Kombes Pol Jan de Fretes di Surabaya, Sabtu.

Setelah digeledah, ditemukan  sabu-sabu seberat 40,8 gram senilai Rp82 juta.Tersangka mendapatkan sabu-sabu itu dari seseorang yang menghuni di dalam LP Bandung dan LP Cirebon.

"Seorang pelaku kita tetapkan sebagai DPO dengan inisial RY dan kita sudah berkoordinasi dengan pihak LP setempat," ujarnya.

Selain itu, pihak Ditreskoba Polda Jatim juga menangkap kurir lainnya yakni Nur Wahyudi (32), warga Sedati, Sidoarjo di Jalan Lama Bandara dengan barang bukti satu paket sabu-sabu seberat 5,8 gram.

"Setelah tertangkap, kita kembangkan di rumah pelaku dan berhasil ditemukan sabu-sabu seberat 66,4 gram dalam kondisi masih basah disimpan diatas lemari," kata de Fretes.

Ia menambahkan berdasarkan hasil pemeriksaan di ketahui bahwa sabu-sabu itu didapatkan dari seseorang yang ada di LP Pamekasan, Madura.

"Sudah kita tetapkan sebagai DPO dengan insial MY, kita juga terus berkoordinasi dengan pihak LP dan pihak LP sangat koorperatif," katanya.

Modus dari peredaran sabu-sabu dari LP ini dengan cara mengirim melalui paket yang ditujukan kepada kurir yang dipercaya, kemudian sang kurir akan mengantar ke pemesan.
Penyebab Terbesar Mabuk Akibat Miras
MANOKWARI, KOMPAS.com - Penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas di Manokwari, Papua Barat adalah pengendara yang mabuk setelah menenggak minuman keras.
Meski kabupaten ini telah membentengi dengan peraturan daerah tentang pelarangan peredaran minuman keras (miras), kebiasaan buruk masyarakat ini sulit dibendung.
Menurut Wakil Kepala Kepolisian Resor Manokwari, Komisaris  Mughoni, Selasa (20/9/2011), salah satu dampak buruk mabuk miras adalah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan diawali dengan pengemudi sepeda motor yang mengonsumsi miras, sehingga limbung dan tak dapat konsentrasi saat menyetir. Bukan hanya kecelakaan tunggal, tetapi juga menabrak orang lain, yang berakibat kematian.     
Berdasarkan data kecelakaan lalu-lintas di Manokwari, pada Januari-Agustus, dari 39 kasus kecelakaan ada 20 kasus akibat pengemudinya mabuk. Sisanya , 18 kasus karena tidak waspada, dan 1 kasus akibat melanggar rambu. Itu berarti, sekitar 51 persen penyebab kecelakaan lalu lintas adalah akibat miras.     
Dari 39 kasus itu, tercatat 17 orang meninggal dunia, 26 luka berat, dan 50 luka ringan. Sebanyak 28 kasus terjadi di jalan perkotaan dan 13 kasus adalah tabrak lari. Umur pelaku kecelakaan rata-rata masih remaja dan muda, yakni 19 pelaku usianya antara 16 tahun-25 tahun dan 10 penyebab kecelakaan usianya 26 tahun-35 tahun.     
"Selain kecelakaan lalu lintas, miras juga menjadi pemicu perkelahian dan penganiayaan. Tidak banyak, tapi tetap jadi penyebabnya," kata Mughoni.     
Tingginya kecelakaan akibat miras ini karena kebiasaan sejumlah masyarakat mengonsumsi miras. Permintaan miras tetap besar, meski sudah ada peraturan daerah di Kabupaten Manokwari yang melarang perdagangan miras.
Pada Senin (19/9) lalu, Polres Manokwari berhasil mengamankan 71 koli (paket) miras lokal cap tikus berisi sekitar 1.136 botol plastik isi 1,5 liter. Barang haram dinaikkan KM Dobonsolo dari Sorong menuju Manokwari.     
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Manokwari, Ajun Komisaris Tonny Pantano, menyebutkan, pasokan miras di Manokwari berasal dari luar pula, seperti dari Bitung, Sulawesi Utara.
 
Penusukan Raafi, Dekadensi Moral Remaja Jakarta

INILAH.COM, Jakarta - Pengamat pendidikan Arif Rachmad, mendukung intruksi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk semakin memperketat pengawasan minuman keras (Miras). Hal tersebut karena kasus kekerasan akibat Miras dikalangan pelajar semakin mengkhawatirkan.

"Bukan setuju lagi, bahkan kalau perlu ditiadakan. Karena salah satu faktor penyebab kenakalan remaja atau pelajar diakibatkan minum-minuman beralkohol," kata pengamat pendidikan, Arif Rachmad saat dihubungi INILAH.COM, Jumat (11/11/2011).

Dia mengatakan pengawasan yang dilakukan tidak hanya sebatas pada penjual, namun pembeli juga harus dilakukan pengawasan. Sebab saat ini cenderung penjual minuman tidak memperhatikan lagi batas usia yang boleh membeli dan mengkonsumsi minuman tersebut. "Berapa usia pembeli harus diawasi. Usia sekian boleh membeli, tapi usia sekian tak boleh," ucapnya.

Menurutnya, saat ini ada sebanyak 51 juta pelajar di Jakarta. Tapi dari jumlah tersebut pelajar yang nakal jumlahnya cukup sedikit. Dirinya berpendapat, untuk itu pentingnya pendidikan agama, pendidikan moral atau pendidikan tata krama bagi pelajar, sehingga pelajar dapat lebih santun dalam bermasyarakat.

Selain beberapa faktor, termasuk segi pendidikan tadi, faktor lain yang menpengaruhi prilaku anak atau pelajar adalah keterlibatan orang tua murid. Bimbingan orang tua, menurutnya cukup penting. "Cara orang tua mendidik anaknya menjadi faktor berkembangnya prilaku anak," ungkapnya.

Seperti diketahui, bentuk kenakalan pelajar terjadi pada kasus Raafi, seorang pelajar yang tewas setelah sebelumnya berkelahi dengan pengunjung lainnya dalam klub malam di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Kejadian penusukan itu bermula saat Raafi dan kawan-kawannya yang berjumlah kurang lebih 20 orang merayakan ultah salah satu di antara mereka di Shy Rooftop.

Kasus penusukan tersebut diduga di bawah pengaruh minuman keras atau zat adiktif lainnya. Hingga saat ini, polisi masih mengembangkan kasus ini karena pelaku melarikan diri usai menusuk dan alat penusukan juga belum ditemukan otol miras lokal yang kadar alkoholnya sampai 22 persen, itu dibawa melalui kapal laut.

 
Polres Buleleng Sita 2.298 Liter Minuman Keras
Tuesday, November 8 2011 18:03 WIB | Bali Update | Dibaca 38 kali
Singaraja (Antara Bali) - Jajaran Kepolisian Resor Buleleng, Bali, menyita 2.298 liter minuman keras dari berbagai merek selama berlangsungnya Operasi Pekat Agung sejak Minggu (6/11).

"Kasus minuman keras selama ini mendominasi kasus kejahatan di daerah kami," kata Kepala Sub-Bagian Operasional Polres Buleleng, Kompol Ida Putu Wedana Jati, di Singaraja, Selasa.

Dalam operasi tersebut, petugas juga mengamankan delapan pengengedar minuman keras ilegal."Meskipun kasus tipiring (tindak pidana ringan), kasus ini tetap meresahkan masyarakat," kata Putu Wedana.

Menurut dia, operasi tersebut merupakan upaya preventif terkait merebaknya penyakit masyarakat yang disebabkan oleh penggunaan minuman keras dan penyalahgunaan narkoba.

"Mulai dari pelaku pengedar dan pengepul miras, narkoba, judi togel, prostitusi, hingga sejumlah tindak pidana kejahatan lainnya sangat mengganggu ketertiban masyarakat," katanya.

Dalam operasi judi togel, jajaran Polres Buleleng juga berhasil menahan tujuh pelaku dari tujuh kasus berbeda.(**)

Pesta Minuman Keras, Pelajar Luka-luka
Friday, November 19 2010 17:57 WIB | Bali Update | Dibaca 194 kali
Semarapura (Antara Bali) - Deny Hermansyah (15) yang masih berstatus pelajar, penduduk Jalan Kenanga 13 Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali, mengalami luka-luka setelah dihajar rekannya yang sama-sama diajak pesta minuman keras.

"Peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/11) dinihari sekitar  pukul 02.50 Wita. Pelaku pemukulan itu adalah Boby Ari Indrawan (19), penduduk Jalan Walkudara, Banjar Mergan, Klungkung," kata Kepala Bagian Binamitra Polres Klungkung Kompol Dewa Putra Sugawa, di Semarapura, Jumat.

Ia mengatakan, kejadian tersebut diawali kedua pelajar yang berbeda usia tersebut, terlibat minum-minum di sebuah warung di Jalan Rama Semarapura.

"Saat itu korban dan pelaku asik minum arak sambil ngobrol. Rupanya saat ngobrol, korban sempat mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan pelaku," jelasnya.

Akibatnya, lanjut dia, pelaku naik darah, kemudian memukul kepala korban sebanyak satu kali dengan tangan kosong.

"Tidak puas hanya memukul, pelaku juga menandang bagian perut korban Deny," katanya.

Kata dia, pelaku makin kalap kemudian menarik kerah baju korban lalu mendorongnya ke aspal hingga terjatuh.

Melihat korban terjatuh, pelaku langsung menyerat tubuh korban di permukaan aspal. Akibatnya, Deny mengalami luka-luka lecet di beberapa bagian tubuhnya, ucapnya.

Tidak terima dengan tindakan pelaku, kata Dewa Putra, korban melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polsektif Klungkung.

Ia mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan pendalaman terkait laporan korban tersebut.(*
)


Rokok Sumbang 40 Juta Kasus Kematian Penderita TBC se-Dunia
Jakarta, Kematian pada penderita Tuberculosis (TBC) paling banyak dipicu oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Namun ada faktor lain yang tak kalah mematikan, yakni rokok yang menyumbang 40 juta kematian pada penderita TBC di seluruh dunia.

Sebuah laporan ilmiah di British Medical Journal menunjukan, tiap tahunnya rokok menyumbang 18 juta kasus paru-paru pada penderita TBC di seluruh dunia. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan pada 2050 akan ada 40 juta kematian pada penderita TBC yang dipicu oleh rokok.

Peningkatan pada kasus kematian penderita TBC yang disebabkan oleh rokok terjadi secara merata di berbagai negara. Namun secara khusus negara-negara di wilayah Afrika, Mediterania dan Asia Tenggara diperkirakan akan mengalami peningkatan paling besar.

"Mengurangi konsumsi tembakau akan sangat efektif mengurangi tingkat kematian hingga 27 juta pada tahun 2050," ungkap Sanjay Basu dari Univeristy of California yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Channelnewsasia, Rabu (5/10/2011).

Meski tergolong penyakit kuno, hingga saat ini belum ada satu negarapun yang benar-benar bebas dari TBC. Meski begitu, negara-negara di wilayah tropis umumnya punya angka kejadian yang lebih tinggi termasuk Indonesia yang menduduki peringkat 5 dan menyumbang 5,8 persen kasus di seluruh dunia.

Sulitnya memberantas TBC antara lain karena kuman penyebabnya sudah mulai bermutasi. Kuman TBC yang sudah kebal pada sedikitnya 2 kombinasi obat disebut Multiple Drug Resistant TB (MDR-TB) sedangkan yang lebih kebal lagi disebut Extensive Drug Resistant TB (XDR-TB).

Kendala berikutnya dalam pengobatan TBC adanya infeksi lainnya yang lebih berbahaya, yakni HIV yang melumpuhkan sistem kekebalan tubuh. Di kalangan pengidap HIV, penularan kuman TBC menjadi infeksi oportunistik yang paling banyak memakan korban ji
(up/ir)

Indonesia Juara Perokok Remaja Terbanyak diDunia

venessa
Satu catatan buruk yang tak dapat dibanggakan: Indonesia ternyata menempati urutan pertama dalam jumlah perokok remaja terbanyak di dunia. Tema hari tanpa tembakau sedunia tahun ini boleh jadi merupakan tantangan terberat bagi Indonesia, yakni menghapuskan perdagangan produk tembakau dari anak-anak dan remaja.

Puncak perayaan hari tanpa tembakau sedunia yang diadakan baru-baru ini oleh komunitas Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) di Jakarta, mengangkat tema �Indonesian Heritage in World no Tobacco Day�. Acara yang dibuka oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla ini sekaligus mencanangkan kampanye anti merokok, khususnya di kalangan remaja dan anak-anak. Mufidah Jusuf Kalla mengingatkan masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan. Rokok juga menyebabkan banyaknya kasus kematian anak-anak dan remaja, sehingga mereka harus dilindungi dari asap rokok dan rokok itu sendiri. Data dari dinas kesehatan menyebutkan sebanyak 45 juta jiwa anak-anak menjadi perokok pasif di rumah dan sebanyak 4.280 jiwa meninggal per tahun akibat rokok.

Perayaan hari tanpa tembakau sedunia ini juga menganugerahkan penghargaan kepada sejumlah public figure yang sangat peduli terhadap masalah bahaya merokok. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat luas, untuk meneladani tokoh-tokoh yang menjadi pionir anti rokok ini.

[Winky Wirayawan � Disc Jockey (DJ) Indonesia]
�Kita hidup di dunia yang penuh polusi, tiap hari sudah menghirup banyak polusi, kenapa harus dihajar lagi pake nikotin? Sepertinya menghirup udara biasa saja sudah agak beracun karena polusi, kenapa harus ditambah lagi pake asap-asap rokok.�

[Cornelia Agatha � Artis Film dan Teater]
�Kita harus punya prinsip dan komitmen, bahwa merokok itu pada dasarnya merusak kesehatan, itu saja. Habis bagaimana ya, mau sehat saja susah, sekarang mau cari-cari penyakit, itu saja. Tapi Kalau dipikir-pikir ya� kenapa bukan harga rokok saja yang dinaikkan? Kenapa harus BBM? Betul kan?�

Indonesia mencatat angka tertinggi untuk perokok anak-anak dan remaja dengan range umur 5-19 tahun. Kenyataan bahwa anak berumur 5 tahun sudah mulai mencoba-coba merokok, sangat mengkhawatirkan Miss Indonesia 2008, Sandra Angelia.

[Sandra Angelia � Miss Indonesia 2008]
�Sangat tragis sekali, itu sangat mengkhawatirkan, ternyata rokok sudah merajalela, anak-anak kecil-pun sudah mulai, bahkan yang umur 5 tahun. Saya menghimbau buat orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya dan memberi contoh yang baik sehingga anak-anaknya menjauhi apa yang namanya rokok.�

Tindakan marketing rokok paling efektif adalah ketika seorang ayah merokok di depan anaknya. Ituah pengakuan AC (seorang perokok). "Meski ayah melarang tapi sebenarnya ayah saya mempromosikan rokok pada saya. Dan sembunyi-sembunyi saya pun merokok. Rokok rasa mentol-lah yang saya sukai tersebut. Padahal menurut informasi bahwa para perokok rasa mentol lebih sulit untuk berhenti dari candunya ketimbang perokok rasa lain (biasa).

Dr Mark Pletcher dari Universitas California mengatakan, �Dengan menukar rokok mentol menjadi rokok biasa, mungkin langkah itu mempermudah dalam usaha berhenti merokok dan dengan demikian dapat mengurangi masalah kesehatan yang disebabkan oleh nikotin.� Rokok mild bahkan lebih parah lagi. Orang merasa dengan mengganti rokoknya dengan yang mild atau ada juga yang berbentuk ramping, kadar nikotin akan menurun. Padahal bila frekwensi merokoknya jadi bertambah dengan adanya pikiran "Ah, rokok ini khan mild, light", isap lagi sebatang tak masalah", tanpa sadar malah semakin sering merokok.

Peranan pasangan dapat membuat seseorang berhenti merokok. AC menceritakan, "Pacar saya berkata bahwa bibir saya yang merah segar sayang jika dihitamkan dengan merokok. Sebuah upaya larangan merokok yang amat halus. Dan sejak saat itu aku berusaha berhenti merokok. Ucapan dari orang yang sangat kusayangi itu teramat kuat melekat di otakku. Merangsang saraf sadar dan meberikan perintah ke sekujur tubuhku untuk �berhenti merokok mulai sat ini�. Nafas juga lebih segar, tidak bau rokok, Gigi lebih bersih dan sehat, tidak kuning kehitaman.

Riset membuktikan bahwa para perokok banyak yang berumur pendek karena serangan penyakit. Ada juga kisah pilu dimana istri seorang perokok (istri menjadi perokok pasif) terserang penyakit kanker paru paru dan akhirnya harus meninggalkan suami tercinta. Sang suami menjadi depresi berat menjalani hari-harinya karena perasaan bersalah.
Belum lagi uang yang terkuras untuk pengobatan. Banyak perokok aktif maupun pasif yang tidak bisa melihat pernikahan anak-anak tercintanya, apalagi menimang cucu, karena baru berumur 40-50 tahun saja sudah terserang penyakit paru paru, sesak nafas, disfungsi ereksi, dan aneka penyakit lain yang muncul karena lemahnya daya tahan tubuh disebabkan sirkulasi darah yang tercemar racun nikotin ke seluruh tubuh. 
Pada akhirnya setelah dinyatakan terkena penyakit tersebut dan dilarang merokok oleh dokter, barulah berhenti. Bila pada akhirnya harus berhenti juga, bukankah lebih baik sebelum penyakit datang, kita berhenti merokok sekarang?

Bahaya Merokok Bagi Pelajar

Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja merokok setiap tahun semakin meningkat. Pada umumnya mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun.
Saat ini terdapat 1.100 juta penghisap rokok di dunia yang 45% masih pelajar. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah hingga mencapai 1.640 juta remaja. Setiap tahunnya, diperkirakan 4 juta orang meninggal dunia karena kasus yang berhubungan dengan tembakau. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1999, sekitar 250 juta anak-anak di dunia akan meninggal karena tembakau apabila konsumsi tembakau tidak dihentikan secepatnya.
Menurut survei di beberapa SMP di Jakarta, setiap siswa di sekolahnya mulai mengenal bahkan mencoba merokok dengan presentase 40% sebagai perokok aktif yang terdiri atas 35% putra dan 5% putri. Dan berdasarkan pemantauan lanjutan dari para pelajar yang merokok itu sebanyak 25% Drop Out.
Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Diperoleh dari hasil angket Yayasan Jantung Indonesia sebanyak 77% siswa merokok karena ditawari teman. Sehingga tanpa mereka sadari racun berlahan menggerogoti tubuhnya.
Bahaya merokok bagi pelajar diantaranya dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau biasa disebut penuaan dini.
Dari segi reproduksi, merokok di usia dini bisa menyebabkan impotensi dan mengurangi jumlah sperma pada pria dan mengurangi tingkat kesuburan pada wanita.
Jangan menganggap merokok bisa membantu menghilangkan stress saat ujian. Bukti medis menunjukkan bahwa merokok tidak menenangkan. Ini hanya efek sementara nikotin yang memberikan rasa tenang sesaat. Setelah itu jika sudah selesai merokok stress akan kembali lagi.

Tetapi jika kamu sudah merokok, carilah waktu untuk berhenti secepatnya dari kebiasaan buruk itu. Ingat semua efek buruk dari rokok karena bahaya merokok bagi pelajar jauh lebih fatal.
Mulai belajar hidup sehat dan teratur. Setahap demi setahap hilangkan kebiasaan buruk yang bisa menimbulkan bahaya kesehatan yang kronis. Siapa bilang hidup sehat itu sulit? Hidup tanpa rokok berarti hidup tanpa racun.

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

Bahaya merokok bagi kesehatan sudah banyak diteliti dan dibuktikan. Efek merugikan dari rokok ini memang tidak secara langsung dirasakan, pelan tapi pasti bahaya mengancam tubuh perokok jika kebiasaan buruknya tidak segera dihentikan.
Menurut penelitian seseorang yang menghisap rokok setiap hari dapat meningkatkan resiko terkena kanker laring, paru-paru, kerongkongan, rongga mulut, gangguan pembuluh darah, gangguan kehamilan dan sakit jantung. Menurut riset seseorang yang secara rutin merokok 3 hingga 4 batang sehari, delapan kali lebih beresiko terkena kanker mulut jika dibandingkan orang yang tidak merokok. Bahkan hasil terbaru menunjukkan bahwa dalam perkembangannya merokok akan mengakibatkan kanker pankreas.
Setiap tahun frekuensi penderita penyakit kronis akibat rokok semakin meningkat. Meskipun banyak riset dan bukti otentik bahwa merokok ibarat bom waktu yang bisa merusak kesehatan. Ini dikarenakan rokok memunculkan rasa kecanduan. Di dalam rokok terkandung sebuah zat yang bernama nikotin. Zat ini bisa menimbulkan efek santai dan inilah yang membuat kebiasaan merokok sulit untuk ditinggalkan.
Bahaya Merokok bagi Kesehatan Itu Bukan Hanya Milik Perokok Aktif
Jika Anda termasuk perokok aktif, nampaknya Anda harus sedikit perduli dengan orang-orang sekitarnya. Mengapa? Karena saat merokok, bukan hanya Anda yang beresiko terkena penyakit kronis tetapi orang-orang disekitarnya memiliki resiko yang jauh lebih besar.
Saat asap rokok terlepas, secara langsung seorang perokok pasif akan menghirup udara yang bercampur asap. Ini bisa mengakibatkan sesak nafas, iritasi hingga sakit jantung dan paru-paru.
Asap rokok yang terlepas mengandung nikotin, karbon monoksida, hidrogen sianida dan amonia. Semua zat-zat tersebut adalah racun mematikan yang lambat laun bisa menggerogoti kesehatan tubuh perokok pasif. Bahkan efeknya bisa lebih parah jika dibandingkan dengan perokok aktif.
Merokok memang sangat merugikan kesehatan, bukan hanya diri sendiri tetapi juga orang lain yang ada disekitarnya. Mengingat bahaya merokok bagi kesehatan sudah sangat jelas dan nyata, mengapa tidak belajar untuk berhenti merokok sekarang. Pasti ada alternatif lain untuk meninggalkan keinginan Anda untuk merokok. Bukankah kesehatan itu mahal harganya? Sebelum semuanya terlambat, kenapa tidak dimulai dari sekarang?


Seks Bebas Pelajar
Bangkapos.com - Jumat, 29 April 2011 08:12 WIB


PERILAKU seks bebas di kalangan remaja sudah sangat mengkhawatirkan. Para pelakunya masih berstatus pelajar sekolah lanjutan atas.

Hari-hari ini media massa memberitakan sepasang pelajar digerebek warga sedang melakukan hubungan suami isteri di salah satu kamar kos di Sungailiat. Baru sebulan lalu, dua pelajar SMK di Sungailiat tanpa baju kepergok Satpol PP Bangka bersama seorang wanita di kamar kos-kosan juga.

Bukan hendak menuding, keterlibat pelajar kita dalam seks bebas lebih besar dari dua kasus yang terungkap itu. Tengok saja para remaja berduan di tempat-tempat nongkrong tanpa malu-malu lagi mempertontotankan kemesraan yang sepantasnya belum layak dilakukan untuk usia mereka.
Banyaknya pelajar dan tentunya mahasiswa juga melakukan seks bebas, pada dasarnya memiliki tingkat kedewasaan yang lebih dalam memahami persepsi tentang seks. Mereka menganggap apa yang dilakukan sah-sah saja, lebih gaul, modern dan bersifat enjoy.

Karenanya, mereka terjebak dalam lingkaran setan yang memaksanya terus berulang melakuan hubungan seks bebas.
Tak pelak lagi, praktik seks bebas akan terus terjadi di antara mereka, baik dilakukan atas dasar suka sama suka atau komersial. Fakta lain yang amat memprihatinkan adalah meningkatnya kasus aborsi di kalangan remaja yang tentu saja didahului dengan terjadinya kehamilan di luar nikah.

Semua itu mencerminkan bahwa perilaku seksual remaja amatlah memprihatinkan.
Remaja merupakan kelompok masyarakat yang berada pada kelompok usia 12-20 tahun. Masa remaja berbeda dengan pubertas. Masa remaja lebih merupakan proses perubahan psikologis, sedangkan pubertas merupakan suatu perubahan fisik yang ditandai dengan perkembangan karakteristik seks sekunder.

Pada masa itu, remaja mengalami perubahan yang bersifat psikologis, berjalan secara berkesinambungan sampai usia dewasa. Hormon seksualnya berfungsi secara aktif dan inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi dan dorongan seksual. Terlebih lagi jika dipengaruhi oleh stimulus dari lingkungan, kepribadian, relasi, keluarga dan pengaruh teman sebaya.

Beberapa hal yang mempengaruhi remaja melakukan seks bebas, kepribadiannya, pola asuh orangtua, stresor psikososial dan majunya era globalisasi khususnya internet yang mengakibatkan informasi dari segala penjuru dunia dapat diakses dengan mudah.

Tidak bisa dipungkiri, kaum remaja mudah terpancing emosi, culun punya, nggak gaul, nggak funky, pengecut, sok alim dan lainnya terasa seperti kutukan yang harus dihindari. Oleh karena itu, ketika ditantang untuk melakukan hal negatif, para remaja pun tak kuasa menolak.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seks bebas. Industri pornografi yang kian meluas memberi pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan pola perilaku seks remaja. Lalu informasi tentang kesehatan reproduksi yang tidak akurat, sehingga dapat menimbulkan dampak pada pola perilaku seks yang tidak sehat dan membahayakan.

Pengalaman masa anak-anak juga berpengaruh. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang pada masa anak-anak mengalami pengalaman buruk akan mudah terjebak ke dalam aktivitas seks pada usia yang amat muda dan memiliki kencenderungan untuk memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti.

Upaya preventif yang dapat dilakukan di antaranya mengupayakan pendidikan dan informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi dan perilaku seksual, meningkatkan pembinaan religius, meningkatkan interaksi yang baik dalam keluarga dengan mengupayakan keluarga yang harmonis.

Pembinaan religius terhadap remaja. Remaja dengan tingat religius yang baik, lebih mampu berkata ‘tidak’ terhadap godaan seks bebas dibandingkan mereka yang tidak memperhatikan kehidupan religius. Smeua itu membutuhkan peran orang tua dan keluarga untuk menyelamatkan anak-anak kita.(*)

Zubaidah: Remaja Putra Penyebab Remaja Putri Melacur
Bangkapos.com - Rabu, 18 Mei 2011 19:20 WIB

laporan wartawan Bangka Pos Zulkodri

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ketua pelaksana harian P2TP2A, Zubaidah kepada bangkapos.com, Rabu  (18/05/2011) mengatakan ada beberapa faktor para remaja itu, bisa terjerumus Seks Bebas. Dan tidak melulu karena faktor ekonomi. Tetapi kebayakan juga karena bujuk rayu pasangan para remaja putri itu sendiri yang mengatasnamakan cinta.

Jadi menurutnya, yang menjadi biang keroknya adalah para remaja putra yang tidak memiliki tanggungjawab. Sehingga setelah melakukan hubungan layaknya suami istri, ditinggal begitu saja.

Lalu para remaja putri yang masih labil ini, mencari pelampiasan
dan berprinsip sudah kepalang basah sehingga dengan sadar mereka melacurkan diri.

Faktor lainnya karena gaya hidup yang glamour serta mudahnya
mengakses segala informasi tanpa diimbangi dengan pengenalan atau pendidikan tetang seks yang benar.

"Jadi jangan berpikir bahwa karena ekonomi saja. Tetapi ada juga
anak orang yang mampu, terjerumus seks bebas, karena sebelumnya pernah melakukan dengan pacarnya. Tetapi lalu ditinggalkan," ulas Zubaidah.

Untuk mengantisipasi hal ini, seharusnya menurut Zubaidah keluarga sebagai bentuk protektor utama. Bila perlu para remaja kembali seperti dulu lakukan tahanan rumah. Tahanan rumah disini bukan berarti dikekang, tetapi lebih diarahkan dan orang tua lebih peduli dengan cara melakukan pengawasan dan pembinaan sejak dini.

"Orang tua kita harap juga lebih kritis, dan bertanya kepada
anaknya. Jangan kalau sudah terjadi anaknya hamil, mau dimarahkan dikejar mau dibunuh. Padahal itu juga salah orang tua juga," pungkasnya sembari berharap hal ini menjadi perhatian semua pihak di Babel baik itu Pemerintah, PT Timah, maupun perusahaan yang peduli akan SDM remaja di Babel.

Seks Bebas, 85 Kasus HIV/AIDS di Sulbar

MAMUJU, KOMPAS.com — Perilaku seks bebas di sejumlah kota/kabupaten di Sulawesi Barat menjadi penyumbang terbesar banyaknya korban virus HIV/AIDS di wilayah itu.
Dinas Kesehatan Sulawesi Barat mencatat, sejak 2010 hingga Februari 2011 ditemukan 85 kasus HIV/AIDS. Jumlah ini meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya.
Staf Bidang Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, Ririn Handayani, dalam Workshop Duplicated Basic Media di Mamuju, Senin (15/8/2011), menyebutkan, kasus terbesar terjadi di Mamuju. Sebanyak 68 kasus HIV/AIDS ditemukan di ibu kota Sulawesi Barat tersebut.
Menurut Ririn, praktik seks bebas di tempat-tempat hiburan malam menjadi penyumbang terbesar penyebaran HIV/AIDS di wilayah ini. Korban terbesar berikutnya adalah Matra. Di kabupaten yang berbatasan dengan Palu ini ditemukan 15 korban HIV/AIDS.
Dua kabupaten lain, yakni Majene dan Polewali Mandar, belum memberikan laporan kepada Dinas Kesehatan Sulawesi Barat. Sejauh ini telah ada enam korban yang meninggal dunia.
Salah satu program nyata yang kini dilakukan Dinas Kesehatan untuk menekan angka penyebaran virus mematikan ini adalah dengan menggelar pemeriksaan kesehatan bagi para pekerja seks komersial. 

"SEKS REMAJA DAN ABORSI"
Aborsi pun akhirnya menjadi buah simalakama di Indonesia.Di sisi lain aborsi dengan alasan non medik dilarang dengan keras di Indonesia tapi di sisi lainnya aborsi ilegal meningkatkan resiko kematian akibat kurangnya fasilitas dan prasarana medis , bahkan aborsi ilegal sebagian besarnya dilakukan dengan cara tradisonal yang semakin meningkatkan resiko tersebut.
Angka kematian akibat aborsi mencapai sekitar 11 % dari angka kematian ibu hami dan melahirkan , yang di Indonesia mencapai 390 per 100.000 kelahiran hidup , sebuah angka yang cukup tinggi bahkan untuk ukuran Asia maupun dunia.
Tapi ada satu hal yang perlu di garis bawahi mengenai hal ini.Angka kematian akibat aborsi itu adalah angka resmi dari pemerintah, sementara aborsi yang dilakukan remaja karena sebagian besarnya adalah aborsi ilegal. Praktek aborsi yang dilakukan remaja sebagaimana dilaporkan oleh sebuah media terbitan tanah air diperkirakan mencapai
5 juta kasus per tahun, sebuah jumlah yang sangat fantastis bahkan untuk ukuran dunia sekalipun.Dan karena ilegal aborsi yang dilakukan remaja ini sangat beresiko berakhir dengan kematian.
Pro Live v.s Pro Choise

Pada tahun 1996 terjadi peristiwa yang mengejutkan publik Amerika , Paul Hill seorang mantan pendeta Presbyterian menyerang klinik aborsi Ladies Center di Pensacola, Florida dan menembak mati dua orang dokter dan seorang perawat serta melukai beberapa orang lainnya.
Peristiwa tersebut menandai titik ekstrim dari peseteruan kelompok pro live dan pro choise di Amerika Serikat. Isu aborsi yang terbagi dalam kedua mazhab besar ini bisa menyebabkan seorang politisi di Amerika Serikat naik atau terdepak dari kursinya. Perdebatan antara kedua kutub ini mulai terjadi ketika aborsi dilegalkan di Amerika Serikat pada tahun 1973.
Pro Live berargumen bahwa setiap manusia termasuk yang belum lahir memiliki hak untuk hidup, dan hak seseorang untuk hidup merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia universal, sementara kelompok pro choise beranggapan bahwa seorang perempuan
berhak menentukan pilihan atas tubuhnya, dan hak menentukan pilihan adalah hak asasi manusia yang harus dilindungi.
Kubu pro choise semakin menguat bukan saja di Amerika melainkan juga di dunia pada masa Bill Clinton berkuasa. Kebijakan pemerintah Amerika Serikat pada waktu itu menguntungkan kubu pro choise diantaranya pengucuran dana pemerintah kepada klinik-klinik aborsi (yang kemudian dihentikan pada masa George W Bush berkuasa).
Selain itu di dunia internasional pemerintah Amerika Serikat berhasil mensponsori dan mempengaruhi banyak negara di dunia untuk mendukung kebijakan yang condong ke kutub pro choise dalam konvensi-konvensi badan dunia PBB dalam hal kependudukan,
keluarga dan perempuan.
Kebijakan Aborsi di Indonesia

Indonesia termasuk salah satu negara yang menentang pelegalan aborsi dalam konvensi-konvensi badan dunia PBB, satu kubu dengan negara-negara muslim dunia ,sebagian negara Amerika Latin dan Vatikan.
Di Indonesia aborsi dianggap ilegal kecuali atas alasan medis untuk menyelamatkan nyawa sang ibu. Oleh karena itulah praktek aborsi dapat dikenai pidana oleh negara. Fatwa lembaga keagamaan pun rata-rata mendukung kebijakan pemerintah tersebut , misalnya fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah tahun 1989 tentang aborsi yang menyatakan bahwa aborsi dengan alasan medik diperbolehkan dan aborsi dengan alasan non medik diharamkan.
Akan tetapi bisakah Indonesia digolongkan dalam kubu pro live. Jawabnya bisa ya bisa tidak. Walaupun kebijakan pemerintah Indonesia dengan melarang parktek aborsi condong ke kubu pro live akan tetapi kebijakan lainnya justru mendorong terjadinya
praktek aborsi. Diantaranya larangan bagi siswa/i yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah untuk menikah. Kebijakan inilah yang mendorong terjadinya praktek aborsi, siswi yang hamil akan dikeluarkan dari sekolah dan dilarang untuk melanjutkan studynya, selain oleh karena tekanan orang tua, masyarakat dan lingku-ngan. Karena itulah aborsi menjadi pilihan terbaik dari yang terburuk yang bisa diambil oleh seorang remaja yang hamil di luar nikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar