Awal Untuk Sayembara

Awal Untuk Sayembara....

Mungkin kata toleransi memang sudah tidak asing lagi ditelinga semua orang termasuk aku. Saat ini aku sedang mengikuti sayembara Ahmad Wahib. Aku mengikuti sayembara ini bukan hanya untuk uangnya karena memang aku sedang butuh uang untuk biaya sekolah tapi juga karena aku cukup tertarik dengan toleransi. Jujur memang aku tidak begitu mengenal sosok Ahmad Wahib, bahkan sebelum lomba inipun aku tidak mengenalnya sama sekali. Namun satu prinsip di dalam hidupku. Tanpa memandang siapa orang yang mengatakan entah lebih dewasa dari kita atau orang yang lebih muda, baik yang sangat terpelajar sampai yang buta huruf pun jika yang ia katakan hal yang positif maka akan aku serap untuk hidupku. Aku memang bukan orang yang sangat kaku menjalani hidup cukup hanya relax saja. Aku selalu menanggapi semua dengan positif dan selalu mengambil hikmah yang bisa aku ambil untuk hidupku agar lebih baik. Mengenai toleransi aku menyukai sifat itu bukan karena aku orang yang sangat menjunjung toleransi antarumat manusia tapi karena dalam pengalamanku tanpa ada toleransi tidak akan tercipta kehidupan dan semua orang tidak akan bisa bertahan hidup. Bahkan seorang  penjahat pun mash memiliki sedikit toleransi dalam hidupnya. Contohnya : seorang pencuri ia masih punya toleransi kepada keluarganya karena alasan ia mencuri adalah untuk keluarganya. Toleransi itu sesuatu yang sederhana namun tidak semua orang mampu melakukannya. Jangankan untuk bertoleransi terhadap seluruh umat manusia untuk orang yang beraliran yang sama kadang kita tidak dapat melakukannya sebagai contoh di negara Indonesia pada kenyataannya walaupun kita satu bangsa satu bahasa satu ibu pertiwi namun masih ada pertengkaran. Kita tidak bisa menutup mata, hati, telinga, dan pikiran kita lagi inilah kenyataan yang ada. Untuk mengucapkan toleransi saja memang mudah tapi untuk melakukannya butuh hati yang ekstradingin. Tapi kalau ada kemauan dan tekad percayalah pasti ada jalan. Jangan pernah bosan mendengar pepatah "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh."